Sabtu, 29 Agustus 2009

10- PENGANTAR ke RANCANGAN KAJIAN

“Post” ini dimaksudkan sebagai suatu pengantar berupa tambahan pengetahuan yang diperlukan untuk lebih dapat memahami masalah-masalah statistis dalam pengumpulan dan analisis data empirik. Khususnya untuk sembarang kajian ilmiah. Konsep-konsep dasar analisis data diberikan dalam Bab 4 dan Bab 5 dari Buku Jilid 1. Beberapa teknik lagi diberikan dalam Bab 9 (yaitu mengenai model linear) dan Bab-bab berikutnya dari Buku Jilid 3.
Konsep-konsep beberapa rancangan pengumpulan data diberikan dalam Bab 7 (percobaan contoh) dan Bab 8 (survei contoh) dari Buku Jilid 2. Sedangkan teladan-teladan rancangan pengumpulan data empirik dan analisis datanya diberikan dalam Bab 10 (kasus satu contoh), Bab 11 (kasus dua contoh bebas dan tak-bebas), Bab 12 (kasus banyak contoh) , Bab 13 (kasus rancangan perlakuan-perlakuan berfaktor dua) dan Bab 14 (kasus rancangan perlakuan-perlakuan berfaktor banyak) dari Buku Jilid 3.
Dalam Bab 6 Buku Jilid 2 dibahas secara umum beberapa hal mengenai:
v Penjaringan dan penyaringan masalah
v Kerumitan dalam memahami masalah
v Perumusan masalah
v Pernyataan masalah dan pernyataan hipotesis penelitian
v Sasaran dan tujuan kajian
v Metode-metode pengumpulan data
v Asas-asas pengendalian keheterogenan
v Keseragaman spatial
v Ukuran contoh minimum diperlukan
v Pemetikan acak atau pengalokasian acak
Dalam menyusun karya ilmiah berupa suatu usulan atau laporan penelitian diperlukan bahan untuk ditulis antara lain yang diperoleh dari penelusuran pustaka, baik yang dipublikasikan mau pun yang tak-dipublikasi. Misalnya yang disajikan dalam buku teks, manual, pedoman, skripsi, tesis, disertasi, jurnal, makalah seminar dan berbagai media tulis lainnya termasuk yang diakses melalui komunikasi elektronik.
Untuk suatu usulan penelitian, cuplikan, kutipan dan sebagainya dari bahan kepustakaan sesuai dengan kepantasan akan keperluannya umumnya ada yang dicantumkan dalam “Pendahuluan”, “Tinjauan Pustaka” dan “Bahan dan Metode”. Demikian juga halnya untuk makalah kolokium. Sedangkan untuk suatu laporan penelitian (termasuk naskah skripsi/ tesis/disertasi) ada yang dicantumkan dalam “Pendahuluan”, “Tinjauan Pustaka”, “Bahan dan Metode”, dan “Hasil dan Pembahasan”. Hal serupa juga berlaku untuk makalah seminar hasil penelitian.
Dalam Bab 6 Buku Jilid 2 diberikan pernik-pernik telaah pustaka dalam aspek-aspek statistis relevan yang terkait dengan metodologi penelitian secara umum. Yaitu, terutama dalam hal penyusunan rancangan kajian, pengelolaan penelitian dan analisis data. Dengan cara ini uraian-uraian diberikan sebelum Bab 6 dan uraian-uraian dalam Bab-bab berikutnya diharapkan menjadi terekatkan satu terhadap yang lainnya.
Kepustakaan diharapkan dapat dimutakhirkan oleh mahasiswa. Misalnya melalui tugas individual terbagi untuk menyusun makalah dalam topik-topik khusus melalui kegiatan telaah pustaka.
Penjaringan dan Penyaringan Masalah
Fakta/gejala bermasalah yang diburu - di bawah syarat-syarat seperti menarik, belum atau belum tuntas terpecahkan, berharga untuk dipecahkan dan pemecahannya kelak diperkirakan terkelola - meskipun dapat berdimensi luas atau tidak sederhana biasanya tetaplah bersifat spesifik. Yaitu, masalah dalam suatu bidang IpTek, antar atau lintas bidang ilmu-pengetahuan. Termasuk masalah-masalah dalam pengembangan Ilmu Statistika atau penerapannya. Oleh karena itu, kita tidak dapat mendaftarkan dan menggolongkan semua masalah yang mungkin ada.
Kita hanya mencoba mengidentifikasi beberapa aspek atau masalah statistis yang mungkin ditemukan dalam tahap kegiatan penjaringan dan penyaringan masalah. Pertama mengenai fakta/ gejala bermasalah semula yang teridentifikasi. Selanjutnya ialah mengenai temuan-temuan terdahulu yang dipelajari serta konsep/teori yang digunakan dalam temuan-temuan tersebut dan penghubungan antar ketiga komponen tadi sampai dengan ditemukan masalah yang jermih di bawah syarat-syarat telah disebutkan di atas.
Masalah semula
Pemeriksaan tentunya adalah jawaban terhadap pertanyaan “Apakah ilmu-pengetahuan statistika memang diperlukan dan layak untuk digunakan dalam upaya memecahkan masalah yang dihadapi?” Jawaban “Ya” terhadap pertanyaan tadi digunakan dalam memeriksa komponen temuan-temuan terdahulu dan komponen konsep/teori sebagai saringan-saringan yang diperlukan untuk mendapatkan kejernihan dan status masalah yang akan dikaji lebih lanjut.
Temuan-temuan terdahulu
Periksa sangkut-paut dan kedekatan hubungannya terhadap spesifikasi masalah, latar belakang masalah, status masalah, pilihan-pilihan untuk pemecahan masalah, rumusan masalah dan konsep/teori atau rancangan kajian yang digunakan.
Pemeriksaan-pemeriksaan di atas dapat digunakan dalam menilai keabsahan atau keterandalan hasil-hasil yang diberikan oleh temuan-temuan. Atau, secara umum ada tidaknya ‘misuse’ atau ‘abuse’ dalam penerapan statistika.
Rumusan Masalah
Suatu masalah mungkin dapat disarikan ke dalam bentuk model sistem atau suatu atau beberapa model matematis. Keduanya mengenai hubungan antar peubah-peubah penelitian. Keanekaan atribut-atribut suatu peubah penelitian dapat diidentifikasi dari kondisi-kondisi, ciri-ciri atau respons-respons dari objek-objek penelitian. Yaitu, melalui pengamatan atau determinasi terhadap satuan(-satuan) pengamatan tertentu dari objek penelitian: satuan contoh atau satuan percobaan.
Hubungan-hubungan antar peubah-peubah dalam suatu bagan sistem yang tergambarkan menurut order (posisi) dan lintasan-lintasan mengesankan adanya model-model berstruktur dengan hubungan-hubungan yang mungkin dapat dikuantifikasi.
Ekspresi suatu model matematis berupa suatu fungsi dalam peubah-peubah penelitian mencirikan bentuk model menurut parameter-parameter: yaitu apakah berupa suatu model linear ataukah model non-linear dalam parameter-parameter.
Masalah umum terhadap model rumusan masalah ialah mengenai kelayakan model, sedangkan masalah statistisnya adalah berkenaan dengan keterdugaan atau keterujian parameter-parameter model. Masalah yang mendahuluinya berkenaan dengan keterukuran, keternilaian atau potensi keterperolehan peubah-peubah operasional
Pernyataan masalah dan hipotesis penelitian
Pernyataan-pernyataan masalah diturunkan dari rumusan masalah. Penyusunan kedua hal ini dapat digunakan untuk saling koreksi. Pernyataan-pernyataan hipotesis, jika ada diperlukan, juga diturunkan dari rumusan masalah atau pernyataan masalah. Oleh karena itu masalah statistisnya identik dengan yang pada model rumusan masalah.
Tetapi, untuk ini parameter-parameter model populasi dari model rumusan masalah yang ingin diuji dengan data empiris baru harus dieksplisitkan berupa suatu nilai dalam bentuk pernyataan pengujian yang dipilih.
Tujuan, Sasaran dan Implikasi Penelitian
Dalam metode percobaan contoh rumusan masalah (berikut pernyataan-pernyataan masalah/ hipotesis) mengarahkan penyusunan suatu rancangan perlakuan-perlakuan (dan mungkin juga rancangan pengamatan respons-respons (misalnya keperluan akan repeated/replicated measuremets dalam kajian pertumbuhan).
Analisis data diarahkan oleh model untuk suatu peubah respons (dalam suatu univariate analysis) atau sejumlah peubah (analisis serempak dalam suatu multivariate analysis) dirumuskan dari pertelaan dan klasifikasi hubungan taraf-taraf antar f faktor dari t perlakuan dan skala pengukuran atau penilaian peubah respons. Taraf-taraf suatu faktor perlakuan adalah pre-determined, apapun corak pengaruhnya. Oleh karena itu rumusan tujuan-tujuan penelitian dan penentuan teknik-teknik analisis data harus senyawa dengan rumusan masalah agar ketercapaian tujuan-tujuan dapat dievaluasi.
Bagaimana dengan kajian dengan percobaan quasi, metode survei contoh peluang, metode survei contoh bukan peluang atau metode pengumpulan data lainnya? Ini akan sangat tergantung pada perilaku peubah-peubah penelitian yang teradakan dari pengamatan-pengamatan.
Karena tujuan-tujuan penelitian berkaitan dengan pernyataan-pernyataan masalah/hipotesis sedangkan analisis data boleh dikatakan sebagai suatu usaha untuk menemukan “jawaban-jawaban” atas “pertanyaan-pertanyaan” maka masalah yang dapat muncul ialah dalam merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang baik dan benar. Yaitu pernyataan untuk tujuan-tujuan penelitian. Tujuan-tujuan salah rumus potensial menimbulkan galat-galat jenis III. Kemungkinan keliru yang lain adalah dari rumusan tujuan-tujuan yang tidak operasional.
Rancangan Kajian
Rancangan penelitian/kajian berkenaan dengan objek-objek penelitian dan peubah-peubah penelitian berikut pengamatan-pengamatannya.
Masalah-masalah ‘subject matter’ dan statistis dapat bersumber dari:
Ø universum target: unsur dan ukuran
Ø kerangka pemetikan: unsur dan ukuran
Ø peubah-peubah penelitian
Ø ukuran contoh/percobaan
Ø rancangan contoh dan rencana pemetikan
Ø perluasan universum target dari satuan-satuan contoh
Metode percobaan contoh bekerja dengan universum N objek artfisial berukuran sangat besar sehingga dapat dianggap sebagai tak-terhingga dengan kondisi-kondisi seperti dimiliki oleh n satuan percobaan kongkrit yang digunakan untuk percobaan. Satuan-satuan percobaan tersebut umumnya memiliki ukuran-ukuran dan bentuk-bentuk tertentu.
Universum target terdefinisikan oleh t perlakuan intervensi atau ciri yang diberikan atau dikandung oleh n satuan percobaan. Baik banyaknya perlakuan (berikut pertelaannya) maupun banyaknya satuan percobaan digunakan terancang. Demikian juga juga halnya dengan alokasi t perlakuan terhadap atau pada n satuan percobaan. Dengan perkataan lain, mengenai banyaknya ulangan (r) untuk masing-masing perlakuan.
Metode survei contoh peluang bekerja dengan universum target N objek kongkrit berukuran terhingga atau tak-terhingga dengan unsur-unsur yang dapat beragam dalam hal bentuk atau ukurannya. Contoh acak berukuran n mungkin tidak dapat diseleksi langsung dari universum target berukuran N atau dapat juga diperoleh dari suatu universum petik atau kerangka pemetikan distruktur untuk memperoleh suatu contoh kongkrit berukuran n* dari ukuran-ukuran atau bentuk-bentuk yang mungkin berbeda dengan unsur-unsur universum target.
Pengamatan-pengamatan untuk peubah-peubah penelitian dilakukan terhadap unsur-unsur contoh acak yang terseleksi. Atribut suatu objek (satuan contoh) untuk suatu peubah tidak ada yang tertentukan sebelumnya dan baru diketahui melalui pengamatan setelah contoh tertentukan. Perluasan untuk memperoleh universun-universum target termungkinkan dari elaborasi terhadap adanya struktur-struktur dari unsur-unsur contoh.
Pada percobaan quasi banyaknya perlakuan terbatas, dialokasikan secara acak, tidak acak atau teridentifikasi dari pengamatan. Universum target mungkin kongkrit atau artifisial. Unsur-unsur contoh untuk kajian mungkin terseleksi secara acak, secara bersengaja atau menurut pertimbangan tertentu. Pengendalian terhadap pengaruh-pengaruh dari faktor-faktor tak-diteliti tidak dapat seketat seperti pada metode percobaan contoh diacak. Kondisi-kondisi serupa juga berlaku untuk kajian-kajian observasional lainnya.
Dari uraian di atas masalah-masalah ‘subject matter’ atau statistis yang mungkin tertemukan dari suatu rancangan kajian untuk suatu metode pengumpulan antara lain adalah mengenai:
· keterwakilan universum target oleh contoh (representativenes)
· kriteria tercakup dan tidak tercakup sebagai unsur-unsur universum dimaksud
· terketahuinya ukuran universum; Dalam beberapa kajian bahkan ada kepentingan untuk menduga ukuran universum, misalnya ukuran populasi suatu jenis satwa liar dalam suatu kawasan habitat terisolasi.
· bentuk-bentuk dan ukuran-ukuran dari unsur-unsur universum
· keheterogenan universum atau satuan-satuan percobaan; tolok ukur dalam peubah(-peubah) apa?
· bentuk dan ukuran satuan percobaan optimum
* ukuran contoh (atau banyaknya ulangan) minimum diperlukan (tergantung juga pada model rancangan pengumpulan data yang digunakan) pada suatu tingkat keseksamaan dan tingkat ketelitian tinggi tertentu yang diinginkan dalam suatu pendugaan atau pengujian hipotesis mengenai suatu parameter populasi (suatu parameter populasi berkaitan dengan suatu peubah); kedua hal memerlukan informasi yang sama, yaitu mengenai penduga selang bagi parameter populasi yang dimaksud – jadi memerlukan pengetahuan mengenai cara menyebar populasi suatu statistik penduga.
Instrumen, Pengamat dan Perekaman Pengamatan
Untuk peubah-peubah pengamatan mungkin diperlukan berbagai instrumen ukur atau penilai yang berbeda-beda dalam hal derajat galat-galat sistematik (bias) dari faktor-faktor kecermatan, kapasitas atau keobjektifan instrumen dan derajat galat-galat acak (ketelitian) dari keterhasilkan (reproducibility) pengukuran-pengukuran atau penilaian-penilaian diulang. Tiap peubah pengamatan harus operasional dan terdefinisikan dengan baik.
Untuk pengoperasian instrumen-instrumen diperlukan pengamat, juri/panelis, enumerator dan sebagainya dari pertelaan-pertelaan dan kualifikasi-kualifikasi tertentu. Terhadap berbagai jenis objek-objek (subjek-subjek untuk manusia) seperti kalangan jelata, kalangan elite, dsbnya, untuk pengamatan mungkin diperlukan instrumen-instrumen berbeda yang dioperasikan oleh pengamat-pengamat berbeda dalam hal pertelaan serta kualifikasinya dan cara-caranya: pengamatan langsung, wawancara dan sebagainya.
Pengamatan-pengamatan untuk berbagai peubah pengamatan perlu direkam. Untuk ini mungkin diperlukan instrumen-instrumen rekam (data capture/recording form, kuesioner, dsbnya) efektif dan efisien yang berbeda-beda.
Semua hal yang berhubungan dengan masalah pengamatan seperti disebutkan di atas bermuara kepada masalah keabsahan, keterandalan pengukuran atau penilaian dan kategori data: “hard data” ataukah “soft data”.
Pengumpulan Data
Pada hakekatnya pengumpulan data adalah pengimplementasian sejauh mungkin rancangan kajian. Dengan demikian dalam pengumpulan data perlu dicermati kejadian, sikap, tindakan dan sebagainya yang menyimpang dari hal-hal ideal yang diinginkan dalam rancangan pengumpulan data.
Hal-hal tersebut misalnya terjadinya no response, missing data, timbulnya kejadian-kejadian berpengaruh dari faktor-faktor tak-diteliti yang dapat dicatat ketika pengimplementasian rancangan maupun yang tak-teramati, modifikasi terhadap rancangan dan galat dalam pengamatan. Sebagian dari penyimpangan dan galat dapat diperkirakan kemungkinan terjadinya dan disiapkan rancangan tindak untuk meng-antisipasinya.
Masalah subject matter atau statistis yang timbul dari pengumpulan data diantisipasi dalam kegiatan penanganan data (data handling) untuk kemudian sejauh mungkin terlakukan pengendalian/pengadilan statistis.
Pemprosesan Data
Pemprosesan data mencakup kegiatan-kegiatan dalam penanganan data sampai dengan di
peroleh data dasar (dan mungkin data dibangkit) bersih siap olah dan analisis data (Analisis sebaiknya dibagi ke dalam dua tahap. analisis terhadap model rancangan pengumpulan data dan analisis terhadap model rumusan masalah) untuk memperoleh ringkasan-ringkasan data yang informatif untuk penarikan keputusan-keputusan, tafsiran-tafsiran dan simpulan-simpulan statistis yang dapat mengantarkan kepada tafsiran-tafsiran dan simpulan-simpulan menurut bidang masalah kajian. Ringkasan-ringkasan data mungkin disajikan dalam bentuk teks, tabel atau graf.
Kegiatan-kegiatan dalam penanganan data mungkin meliputi:
§ pendaftaran instrumen-instrumen rekam yang digunakan dalam pengumpulan data (sesuai rencana: terisi maupun kosong, substitusi atau tambahan), penyuntingan, penyandian, pendaftaran jawab-jawab terbuka dan penyandiannya
§ pemasokan data ke dalam bentuk berkas-berkas media elektronik
§ penyuntingan, verifikasi dan validasi peubah-peubah dalam suatu berkas data
§ pengkompilasian peubah-peubah ke dalam bentuk tabel-tabel untuk keperluan penyuntingan, verifikasi dan validasi lanjut dan pengidentifikasian struktur-struktur data
§ penyusunan database data mentah bersih
§ penyediaan data peubah-peubah siap olah (termasuk mungkin pembentukan peubah-peubah bangkitan, transformasi, konversi dsbnya) untuk analisis data: seleksi teknik-teknik analisis data yang relevan terhadap tujuan-tujuan penelitian dan pertelaan peubah-peubah penelitian dan hubungan-hubungannya telah dipersiapkan sebelumnya termasuk pertimbangan terhadap hasil penyuntingan, verifikasi dan validasi data yang diperiksa melalui kompilasi-kompilasi.
Penyajian ringkasan-ringkasan data yang berharga untuk dibahas; penyajian berciri ‘self explain’; penyajian yang ‘redundant’ atau potensial dapat mengganggu alur pembahasan jika memang perlu sebaiknya dicantumkan dalam lampiran saja.
Masalah dari bidang masalah atau statistis yang teridentifikasi dari kegiatan-kegiatan dalam pemprosesan data antara lain adalah mengenai:
o kelengkapan kandungan data suatu peubah
o struktur hubungan-hubungan data antar peubah-peubah
o kesetimbangan kandungan data dalam hubungan antar peubah-peubah
o pengetahuan tentang anggapan-anggapan yang melandasi suatu teknik analisis data, diagnosa data, konsekuensi bilamana suatu anggapan teringkari, teknik-teknik untuk usaha memenuhi (remedial) terhadap suatu bentuk ekspresi atau anggapan dan teknik-teknik alternatif seperti analisis non-parametrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar